Teruntuk
Teruntuk Bastian :
Egoku dan egomu beradu. Maaf. Kau sempat memanggil agar kembali, namun aku terlampau apatis. Terimakasih. Kau datang sebagai karya fantasi pertama yang menentang semua ideku. Maaf aku terlampau apatis.
Teruntuk Sabina :
Pembawaanmu yang dewasa dan aku yang terlalu kekanakan, tapi kau mengerti. Maaf aku terlampau apatis. Terimakasih. Kekuranganmu yang tidak pernah kau tutupi menjadi sebuah kelebihan. Melalui perwujudanmu, aku bisa berkaca pada diri ini. Jendela dunia begitu luas. Dan kau datang sebagai karya fantasi terbaik. Maaf aku terlampau apatis
Egoku dan egomu beradu. Maaf. Kau sempat memanggil agar kembali, namun aku terlampau apatis. Terimakasih. Kau datang sebagai karya fantasi pertama yang menentang semua ideku. Maaf aku terlampau apatis.
Teruntuk Sabina :
Pembawaanmu yang dewasa dan aku yang terlalu kekanakan, tapi kau mengerti. Maaf aku terlampau apatis. Terimakasih. Kekuranganmu yang tidak pernah kau tutupi menjadi sebuah kelebihan. Melalui perwujudanmu, aku bisa berkaca pada diri ini. Jendela dunia begitu luas. Dan kau datang sebagai karya fantasi terbaik. Maaf aku terlampau apatis
Comments
Post a Comment